Sabtu, 15 Maret 2008

Mahasiswa antara harapan dan kenyataan

Belajar berarti memberi kesempatan bagi persaingan sehat antara pengalaman lama dan pengalaman baru. Yang lama biasanya lebih memberikan rasa aman, tetapi tidak senantiasa menjamin kemajuan. Yang baru biasanya terasa asing dan tidak akrab, tetapi dapat menjanjikan pembaharuan dan kemajuan. Pertanyaannya, mengapa kita kuliah dan untuk apa kita kuliah?

Alasannya yang pertama dan sangat sederhana bahwa kuliah selalu berakhir dengan suatu pengharapan akan sebuah pekerjaan. Setelah belajar dan meraih gelar, berijazah. Kedua, dengan kita kuliah harapan dengan mendapatkan gelar nantinya dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidang yang dipelajari serta memiliki kedudukan tempat kita bekerja yang tentunya berkehidupan layak.

Ataukah, bagi kita kuliah untuk bekerja, bukan sebaliknya bekerja untuk kuliah. Maka alangkah bahagianya jika setelah wisuda mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Sebaliknya, alangkah resahnya setelah selesai kuliah tidak mendapatkan pekerjaan.

Dengan semakin ketatnya persaingan dunia kerja, mau tidak mau memacu setiap perguruan tinggi melengkapi program-program pendidikannya yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Ini pun yang menjadi magnet untuk menarik para lulusan SMA/SMK masuk dalam perguruan tinggi tersebut.

Bekerja sambil kuliah memang sangat membutuhkan energi ekstra dalam pelaksanaanya, selain biaya, waktu, hal yang penting adalah adanya dukungan baik dari perusahaan tempat ia bekerja maupun dukungan dari istri/suami jika sudah berkeluarga. Memang sulit untuk menjalankan dua hal dalam satu jalan, tetapi jika ada kemauan di situ pasti ada jalan.

Beberapa hal yang memotivasi pekerja untuk kuliah, antara lain diharapkan nantinya ada peningkatan/jabatan dimana tempat ia bekerja. Selain itu, Islam mengajarkan setiap pemeluknya untuk menuntut ilmu sampai liang lahat. Seperti dalam hadis "Uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi" yang artinya carilah/tuntutlah ilmu itu, sejak dari buaian sampai ke liang lahat.

Jika kita menelaah hadis tersebut, setiap manusia diharuskan untuk menuntut ilmu di muka bumi ini, dari ia lahir sampai dengan ke liang kubur.

Memang untuk tetap bekerja tanpa meninggalkan bangku kuliah sangat sulit dan kita akui tujuan seseorang setelah kuliah adalah bekerja. Yang sering menjadi kendala adalah orang yang sudah bekerja menganggap kuliah hanya untuk mendapatkan ijazah semata, bukan untuk menambah ilmu. Paradigma seperti itu sebenarnya harus diubah karena kuliah sebenarnya untuk menimba ilmu agar berguna di tempat bekerja dan di masyarakat secara umum.

Jadi menyinergikan keduanya sangat sulit, banyak orang yang putus kuliah karena sudah dapat pekerjaan atau sebaliknya malas-malasan bekerja karena sudah kuliah.

Jadi untuk mengubah paradigma tersebut, pertama, menanamkan dalam diri kita kuliah bukan hanya untuk mendapatkan ijazah saja, melainkan lebih dari pada itu, yaitu untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya yang akan dipergunakan di tempat kita bekerja dan di tengah-tengah masyarakat. Kedua, kuliah bukan untuk hebat-hebatan dan sombong-sombongan karena kita sudah kuliah, melainkan gunakanlah waktu itu untuk kita mencari teman sebanyak-banyaknya karena dengan banyak teman hidup kita akan menjadi mudah.

Semoga dengan ini dapat memotivasi para pekerja yang memiliki niat untuk melajutkan pendidikannya. Semoga.

0 komentar: